Laman

Jumat, 09 September 2011

Tanpa "Cinta" Eps.32


“Ki,hari ini perban kamu udah bisa di buka. Sebentar lagi dokter akan ke sini perbannya” ujar Dimas
“Serius Kak” Rizki pun tampak senang karena sebentar lagi kamu dia akan dapat melihat lagi.
“Iya Kakak serius” jawab Dimas
“Selamat siang Rizki. Gimana udah siap untuk di buka perbannya” Dokter Mylla pun datang untuk membuka perban Rizki
“Siap banget dok” jawab Rizki
Akhirnya proses pembukaan perban Rizki pun segera dilaksanakan. Dokter Mylla membuka perban itu dengan sangat hati-hati karena salah sedikit saja bisa menyebabkan kesalahan yang fatal. Perban pun selesai di buka. Dokter Mylla pun memberikan sebuah kaca kepada Rizki
“Coba sekarang kamu lihat di kaca” Dokter Mylla pun memberikan sebuah kaca. Rizki pun membuka matanya perlahan-lahan dan melihat ke kaca tersebut
“Aku udah bisa ngeliat lagi Dok” Rizki pun tampak kegirangan karena sudah bisa melihat lagi dia pun sampai loncat dari tempat tidurnya dan langsung memeluk Dimas
“Selamat ya Ki kamu udah bisa melihat lagi” ujar Dimas
“Makasih Kak. Makasih juga ya buat Dokter Mylla” sahut Rizki
“Kamu harus jaga mata itu baik-baik Ki. Karena dalam satu minggu ini mata kamu masih sensitive” Dokter Mylla pun segera pergi meninggalkan Rizki dan Dimas
“Kak,aku boleh tanya sesuatu sama Kakak?” tanya Rizki
“Kamu mau tanya apa Ki?” jawab Dimas
“Siapa yang udah ngedonorin mata ini untuk aku?” tanya Rizki. Dimas pun bingung harus menjawab apa. Dia pun hanya bisa menangis.
“Kak,kenapa kakak nangis?” Rizki pun heran melihat Dimas menangis
“Kamu baca ini Ki” Dimas pun memberikan sebuah surat kepada Dimas. Surat itu adalah surat yang Cinta tulis sebelum Dia meninggal.

Happy Birthday Rizki,,
Maaf aku nggak bisa ngucapin langsung sama kamu dan mungkin aku juga telat ngucapinnya. Aku mau minta maaf sama kamu karena aku sudah membuat kamu salah paham. Tapi yang jelas aku nggak punya maksud apa-apa dengan semua itu. Karena satu pasti aku sangan mencintai kamu.
Aku juga punya satu permintaan untuk kamu,tolong jaga mata dan jantung itu demi aku. Karena hanya itu yang bisa aku berikan sebagai kado ulang tahun kamu

Dari Yang Mencintaimu,,
Cinta
 
Rizki pun tampak kebingungan ketika membaca surat itu

“Kak,maksud ini semua tuh apa?” tanya Rizki. Dimas pun langsung memeluk adiknya

“Cinta sudah pergi Ki untuk selama-lamanya” jawab Dimas. Rizki pun shock mendengar bahwa Cinta sudah tiada

“Kakak pasti bohong kan sama aku. Cinta nggak mungkin meninggal” Rizki pun tampak tak percaya namun di sudut matanya tampak  ada air mata yang berlinang

“Kakak serius Ki. Cinta yang mendonorkan matanya untuk kamu. Awalnya dia juga ingin mendonorkan jantungnya untuk kamu namun setelah diperiksa ternyata tidak cocok” ujar Dimas. Rizki pun tampak tak percaya kalau mata yang diterimanya itu adalah mata Cinta

“Kenapa Kak Dimas nggak bilang dari awal kalau Cinta sudah meninggal” bentak Rizki

“Kakak itu nggak mau melihat kamu semakin panik Ki” jawab Dimas. Dimas pun menjelaskan semua hal yang dia dan Cinta rencanakan sebelum Cinta meninggal. Dan saat Rizki memergokinya bersama Cinta di toko perhiasan sebenarnya saat itu Dimas akan membelikan Cincin untuk Melati,karena ukuran jari Cinta dan Melati sama maka Dimas meminta Cinta untuk mencoba Cincin. Dia pun sudah menjelaskan itu semua kepada Melati, Dan berkat Cinta sekarang Dimas dan Melati bisa bersama kembali. Melati pun berjanji tidak akan pernah marah-marah dan menuduh Dimas yang macam-macam lagi.

“Ya tuhan. Bodoh banget sih aku. Seandainya saja aku mau mendengarkan penjelasan Cinta pasti ini semua nggak akan terjadi” Rizki pun membenturkan kepalanya ke ujung tempat tidurnya

“Rizki,stop. Semuanya udah terjadi. Nggak ada yang perlu kamu sesalin lagi. Ikhlasin agar dia Cinta tenang di sana” ujar Dimas

“Kak,aku mau pulang sekarang. Tolong antarin ke kuburan Cinta” pinta Rizki

“Tapi kondisi kamu masih belum pulih Ki” Dimas pun merasa khawatir dengan kondisi adiknya itu

“Aku nggak apa-apa Kak. Kalau kakak nggak mau temenin aku,aku bisa pergi sendiri” Rizki pun berlari pergi meninggalkan Dimas. Dimas pun berusaha mengejar adiknya. Dia pun berjanji untuk mengantarkan Rizki pergi ke makam Cinta.

Sesampainya di makam Cinta,Dimas membiarkan Rizki sendiri di sana agar Rizki bisa tenang

“Cinta,kamu tega tinggalin aku. Kamu udah janji mau jagain aku sampai aku sembuh tapi kenapa kamu tinggalin aku. Terima kasih kamu mau mendonorkan mata kamu ini untuk aku tapi itu semua percuma kalau kamu nggak ada di samping aku.” Rizki pun tampak histeris dan mengacak bunga-bunga yang ada di atas pusara Cinta. Dimas yang melihat hal itu pun langsung menghampiri Rizki dan membawanya pergi dari sana.

Ketika masuk ke dalam mobil tiba-tiba saja dada Rizki merasa nyeri

“Kak,tolong ambilin obat aku dong di tas. Dadaku nyeri banget nih” Dimas pun menuruti permintaan adiknya itu

“Nih obatnya” Dimas pun memberikan obat itu kepada Rizki. “Kamu itu ngapain sih tadi histeris kaya gitu. Kamu tuh harus kontrol,kalau nggak kamu kontrol ya bisa kaya gini penyakit kamu kabuh lagi”

“Aku masih belum bisa terima Kak kalau Cinta udah meninggal” balas Rizki

“Hemm,ya sudahlah. Lama kelamaan kamu pasti bisa ikhlas terima ini semua.” Ujar Dimas

“Sekarang kita mau kemana Kak?Besok aku mau pergi ke makam Cinta lagi?” ujar Rizki

“Mau ngapain kamu ke sana?Nanti malah ngacak kuburan Cinta lagi” sahut Dimas

“Aku di sana temenin Cinta di sana selamanya” jawab Rizki

“Huss,ngomong jangan sembarangan ah. Nanti kalau ada malaikat lewat dikabulin loh” Dimas pun tampak tak suka melihat adiknya yang sudah mulai ngelantur itu. Mereka pun akhirnya di rumah mereka yang ada di bandung.

“Oh iya Ki. Kakak mau keluar dulu mau cari makanan untuk Kita. Kamu istirahat aja dulu ya di kamar” ujar Dimas

“Sip Kak” Rizki pun langsung bergegas ke kamarnya. Dia pun langsung berbaring di tempat tidur dan menyalakan sebuah radio. Namun ketika radio itu menyala,lagu yang sedang di putar adalah lagu favorit Cinta yaitu Tanpa Kekasihku.

“Cinta,ini lagu favorit kamu. Dan sekarang aku ngalamin hal yang sama seperti yang ada di dalam lagu ini.” Tiba-tiba saja Rizki mengalami nyeri yang sangat hebat di dadanya. Dia pun mengacak-acak kamarnya itu untuk mencari obatnya namun Rizki tidak berhasil menemukannya

Sementera itu Dimas yang menemukan obat Rizki tertinggal di dalam mobil. Dimas tampak panik

“Ya tuhan obatnya Rizki ketinggalan di mobil. Dalam kondisi emosi yang labil kaya gini bisa saja penyakitnya kambuh tiba-tiba. Gue harus balik lagi” Dimas pun memutuskan untuk memutar balik mobilnya.

Sesampainya di kamar Rizki betapa terkejutnya ketika melihat Rizki dalam keadaan yang setengah sadar.

“Rizki,kamu kenapa?” tanya Dimas panic

“Kak,aku minta maaf kalau punya salah sama kakak. Aku juga minta maaf sama mama,papa dan mamanya Cinta.” Ujar Rizki dengan nada bicara yang terbata-bata

“Rizki,kamu itu ngomong apa sih” Dimas pun tampak marah ketika Rizki berbicara seperti itu

“Aku udah nggak kuat lagi Kak nahan ini semua. Aku mau dikuburkan tepat di sebelah Cinta Kak. Aku mau temenin Cinta di sana” timpal Rizki

“Rizki,kamun jangan yang macem-macem” ujar Dimas

Rizki pun akhirnya tak sadarkan diri. Dimas yang panik pun langsung membawa Rizki ke rumah sakit namun nyawa Rizki tidak bisa terselamatkan. Dimas pun merasa sangat menyesal.

Keesokan harinya sesuai permintaan Rizki,jenazahnya di kebumikan tepat di sebelah makam Cinta. Orang yang hadir dalam pemakaman itu pun tampak tak sanggup menahan kesedihan terutama Dimas.

“Ki,Kakak udah laksanain permintaan kamu. Kamu kan kemarin bilang ingin balik lagi ke sini karena mau temenin Cinta untuk selamanya. Semoga di alam sana kamu dan Cinta bisa bertemu dan bisa bersama kembali” ujar Dimas.



THE  END

Tanpa "Cinta" Eps.31

        Kondisi Cinta sangatlah kritis karena tabrakan yang di alaminya cukup parah sementara itu Rizki mengalami kebutaan karena ketika terjatuh matanya terkena ujung trotoar.Sementara Ibu cinta terus menjaga Cinta di ruangan ICU. Sementara Dimas dan keluarganya hanya bisa menangis membayangkan kondisi Rizki yang mengalami kebutaan.
            Tiba-tiba ketika ibu Cinta tertidur,Cinta pun tersadar dan memanggil-manggil ibunya
            “Ma,,ma,,,” ucap dengan nada yang lemas. Ibu Cinta pun terbangun ketika anaknya itu memanggilnya
            “Kamu udah sadar nak. Mama khawatir banget sama kamu” ujar ibu Cinta
            “Ma,kondisi Rizki gimana?” tanya Cinta
            “Rizki mengalami kebutaan Cinta akibat benturan saat kecelakaan itu” jawab Cinta
            “Ma,aku punya satu permintaan terakhir.” Ujar Cinta
            “Cinta,kamu itu nggak usah ngomong yang macem-macem” ibu Cinta pun menangis ketika mendengar anaknya seperti itu
            “Cinta udah nggak kuat lagi ma. Cinta mau jika Cinta meninggal nanti Cinta akan mendonorkan jantung dan mata Cinta untuk Rizki ma” Cinta pun tampak menitihkan air matanya
            “Kamu itu ngomong apa sih Cin. Mama nggak akan pernah setuju” ibu Cinta pun tak menyetujui Cinta untuk mendonorkan organ tubuhnya
            “Ma,plis bolehin aku ngelakuin itu. Rizki sangat memerlukan itu semua” Cinta pun terus meminta agar ibunya menyetujui rencananya itu
            “Sampai kapan pun mama nggak akan setuju” bentak ibu Cinta. Namun Cinta terus memaksa ibunya itu. Hingga pada akhirnya ibu Cinta pun pasrah dan menyetujui keinginan anaknya
            “Ma,boleh aku minta tolong ambilkan kertas dan pulpen” pinta Cinta
            “Boleh sayang. Memangnya untuk apa?” tanya ibu Cinta
            “Aku ingin menulis surat untuk Rizki ma” Ibu Cinta pun menyerahkan kertas dan pulpen yang diminta oleh Cinta
            Cinta pun akhirnya selesai menulis surat untuk Rizki dia pun menitipkan surat itu kepada ibunya
            “Ma,aku titip surat ini untuk Rizki” pinta Cinta. Ketika Ibu Cinta sudah menerima surat itu tiba-tiba Cinta mengalami kejang-kejang dia pun langsung segera memanggil dokter. Dokter pun segera menangani Cinta yang kondisinya sangat Kritis. Ibu Cinta pun hanya bisa menunggu di depan ruangan Cinta
            Sementara itu Rizki yang baru saja sadar terkejut ketika mendengar dirinya mengalami kebutaan.
            “Jadi mulai sekarang aku nggak bisa liat lagi?” tanya Rizki kepada Dimas
            “Kamu yang sabar ya Ki. Ini semua cobaan dari tuhan” Dimas pun berusaha menenangkan adiknya
            “Terus keadaan Cinta gimana Kak?” Rizki pun mulai khawatir dengan keadaan Cinta
            “Kondisi Cinta sangat parah Ki. Sampai sekarang dia belum sadarkan diri” jawab Dimas
            “Ini semua gara-gara aku Kak. Kalau saja aku mau mendengar penjelasan kalian hal kayak gini pasti nggak bakalan terjadi” Rizki pun mulai menyadari kesalahannya
            “Udah ini semua udah terjadi jadi kamu harus bisa ikhlas terima semua ini” ujar Dimas. Rizki pun mulai bisa tenang ketika mendengar ucapan Dimas.
Sementara itu tiba-tiba dokter keluar dari ruangan Cinta di rawat dengan raut wajah yang menampakkan kekecewaan
            “Dok,gimana keadaan anak saya?” tanya ibu Cinta
            “Maaf bu,saya sudah berusaha semaksimal mungkin namun tuhan berkehendak lain. Nyawa anak ibu sudah tidak tertolong lagi” jawab dokter. Ibu Cinta pun tampak lemas mendengar jawaban dokter itu
            “Nggak mungkin kan dok.” Ibu Cinta pun langsung berlari masuk ke ruangan itu. Saat itu dia melihat tubuh anaknya sedang di tutupi selimut
            “Jangan di tutup dulu sus. Saya ingin melihat wajah anak saya untuk yang terakhir kalinya” pinta ibu Cinta. Suster itu pun langsung pergi meninggalak ibu Cinta sendiri di sana.
            “Cinta,kamu tega banget tinggalin mama sendirian. Mama udah nggak punya siapa-siapa lagi selain kamu. Maafin mama kalau selama ini terlalu over protective sama kamu itu semua karena mama sayang kamu meskipun kamu bukanlah anak kandung mama. Mama janji akan mewujudkan permintaan terakhir itu” Ibu Cinta pun segera bergegas mencari Dimas untuk membahas masalah ini.
            “Dimas,tante mau ngomong sama kamu?” ujar ibu Cinta
            “Ada apa tante?” tanya Dimas
            “Cinta meninggal” Ibu Cinta pun akhirnya menangis karena tak sanggup menghadapi semua ini
            “Apa tante?Cinta meninggal?” Dimas pun sangat terkejut ketika mengetahui Cinta sudah tiada. Dimas pun langsung berlari ke ruangan Cinta di rawat. Ibu Cinta hanya bisa mengikuti Dimas dari belakang
            Sesampai di ruangan itu Dimas tampak tak kuasa melihat tubuh Cinta yang sudah tidak bernyawa lagi. Dimas pun menangis ketika membuka kain yang menutupi wajah Cinta
            “Cinta,kenapa kamu pergi secepat ini. Bukannya kita udah janji buat bikin surprise di ulang tahun Rizki besok.” Ujar Dimas
            “Dimas,sebelum Cinta meninggal dia punya satu permintaan” sahut ibu Cinta
            “Permintaan apa tante?” tanya Dimas
            “Cinta ingin mendonorkan Jantung dan matanya untuk Rizki” jawab ibu Cinta. Dimas pun sangat terharu mendengr hal itu
            “Ya tuhan. Terima kasih Cinta kamu sudah rela mendonorkan jantung dan mata kamu untuk Rizki.” Dimas pun langsung membelai rambut Cinta
            “Lebih baik kita secepatnya bicara masalah ini sama dokter supaya Rizki bisa secepatnya bisa di operasi” Mereka pun akhirnya pergi ke ruangan dokter untuk membicarakan masalah ini. Dokter pun segera melakukan pemeriksaan apakah jantung dan mata Cinta cocok untuk di donorkan kepada Rizki.
            Setelah dokter melakukan pemeriksaan dia segera mengumumkan hasilnya kepada ibu Cinta dan Dimas
            “Kami selaku tim dokter sudah melakukan pemeriksaan namun yang dapat didonorkan kepada Rizki hanyalah organ mata saja karena jantung Cinta tidak cocok di donorkan kepada Rizki. Jika kita tetap memaksakan itu malah akan bertampak semakin parah untuk Rizki” ibu Cinta dan Dimas pun saling bertatapan ketika mendengar penjelasan dokter tersebut
            “Ya sudah dok tidak apa-apa. Kapan operasi bisa segera dilaksanakan?” Tanya ibu Cinta
            “Malam ini sudah bisa dilakukan operasi” jawab dokter
            “Oke dok kalau begitu saya akan bilang dulu sama mama dan papa saya” ujar Dimas. Dimas dan ibu Cinta segera menghubungi orang tua Dimas. Orang tua mereka pun setuju untuk secepatnya melakukan operasi.
            “Ki,kamu beruntung karena kamu sudah mendapatkan donor mata” ujar Dimas
            “Jadi aku bisa ngeliat lagi dong Kak?” Rizki pun tampak senang karena dia akan segera bisa melihat lagi
            “Iya Ki kamu akan bisa melihat lagi” Dimas pun menangis karena tak bisa membayangkan jika seandainya Rizki mengetahui kalau mata itu adalah mata Cinta
            “Tapi kenapa Kak Dimas nangis?” tanya Rizki
            “Kakak senang Ki akhirnya nanti kamu akan bisa melihat lagi” Dimas pun berbohong kepada Rizki. Dimas memang belum menceritakan kepada Rizki jika Cinta sudah karena itu akan membuat Rizki semakin depresi
            “Kak,boleh nggak aku jenguk Cinta?” Dimas pun tampak bingung mendengar permintaan Rizki
            “Sebaiknya kamu istirahat aja dulu Ki. Soalnya kan nanti malam kamu harus menjalani operasi” Rizki pun akhirnya menuruti apa yang diperintahkan Dimas.
Malam harinya Rizki pun segera melakukan operasi. Dan operasi itu pun berhasil dilaksanakan. Perban di mata Rizki pun dapat di buka dalam beberapa hari. Namun dalam beberapa hari ini kondisi mata Rizki harus dalam keadaan steril.
SEementara itu ibu Cinta membawa jenazah anaknya ke Bandung karena jenazah Cinta akan dimakamkan berdekatan dengan makam ibu dan ayah kandungnya.

Tanpa "Cinta" Eps.30


“RIZKI” teriak Melati dari kejauhan. Rizki pun langsung berlari menghampiri Melati
            “Ada apa Kak Mel?” tanya Rizki sambil mengatur nafasnya
            “Bilangin sama cewek lu nggak usah kegatelan jadi cewek. Masa kakak pacarnya sendiri mau di rebut juga” ujar Melati
            “Maksud Kak Mel apaan sih aku nggak ngerti?” Rizki pun bingung dengan apa yang dimaksudkan oleh Melati
            “Dua hari yang lalu gue liat Dimas main ke rumahnya Cinta terus kemarin gue liat Cinta sama Dimas jalan berdua di Mall. Mereka berdua lagi asik-asikan milih baju” jawab Cinta. Rizki pun bagaikan tersambar petir ketika mendengar penjelasan Melati
            “Nggak mungkin lah Kak. Kak Mel pasti bohong kan. Atau jangan-jangan Kak Mel salah liat” Rizki pun berusaha menghilangkan fikiran negatif yang ada di benaknya
            “Nggak mungkin lah Ki gue salah liat orang gue tuh langsung ngelabrak mereka” Melati pun membantah ketika Rizki menuduhnya berbohong
            “Tapi Kak” belum selesai Rizki bicara Melati sudah memotong pembicaraannya
            “Mendingan sekarang lu tanya langsung aja sama cewek lu yang sok keganjenan itu” suruh Melati. Melati pun segera pergi meninggalkan Rizki yang tampak kebingungan.
            Ketika istirahat berlangsung Rizki pun langsung menghampiri Cinta yang sedang sendirian di Kantin. Namun dia bingung harus bertanya apa kepada Cinta\
            “Kok ke kantin nggak ngajak-ngajak sih” tanya Rizki
            “Aku tadi laper banget makanya buru-buru ke kantin” jawab Cinta
            “Kamu kenapa sih beberapa hari ini cuek banget sama aku. Emangnya aku salah apa sama kamu?” tanya Rizki
            “Kamu nggak salah apa-apa kok. Cuma aku emang lagi males ngobrol aja” balas Cinta
            “Oh begitu. Nanti pulang sekolah mau nggak temenin aku ke apotik buat beli obat?” Rizki pun meminta Cinta untuk menemaninya membeli obat
            “Maaf Ki aku nggak bisa. Nanti pulang sekolah aku ada janji sama orang lain” jawab Cinta. Rizki pun hanya bisa tertunduk lesu ketika mendengar jawaban Cinta
            “Ya sudah lah kalau kamu nggak bisa. Aku mau tanya satu hal sama kamu Cin. Boleh?’ ucap Rizki
            “Kamu mau tanya apa?” tanya Cinta
            “Apa benar kamu kemarin jalan sama” belum selesai Rizki bicara tiba-tiba Dimas datang membawakan makanan
            “Taraa,makanannya datang” Dimas pun terkejut ketika melihat ada Rizki di sana. “Loh ada kamu Ki di sini?Mau Kakak pesenin makanan juga?” tanya Dimas
betul     “Nggak usah Kak aku mau kelas aja” Rizki pun tampak emosi karena ternyata Cinta dan Dimas janjian untuk bertemu di kantin. Rizki pun akhirnya meninggalkan dengan terburu-buru
            “Si Rizki kenapa tuh?Buru-buru banget kayaknya” tanya Dimas yang heran melihat tingkah adik kesayangannya itu.
            “Nggak tahu Kak. Mungkin karena tadi aku nolak dia ajak beli obat kali” jawab Cinta
            “Loh bukannya kemarin dia udah beli obat ya?” tanya Dimas yang merasa ada kejanggalan
            “Nggak tau deh. Ya udah Kak mendingan kita makan aja dulu. Nanti ke buru dingin lagi baksonya” Ketika Dimas dan Cinta sedang asyiknya saat itu Rizki sedang melamun sendirian di bangkunya
            “Cinta,kenapa sih belakangan ini kamu selalu cuekin aku,kamu juga sering bohongin aku. Atau jangan-jangan kamu balikkan sama aku Cuma karena ingin balas dendam. Kalau memang itu semua betul kenapa kamu memilih Kak Dimas Cinta. Kenapa aku harus bersaing dengan Kakakku sendiri. Tapi aku ikhlas jika memang kamu merasa bahagia dengan Kak Dimas” Rizki pun hanya bisa memendam rasa kesalnya sendiri.
            Ketika pulang sekolah lagi-lagi Cinta bergerak cepat keluar dari kelasnya. Rizki pun memutuskan untuk membututi dengan siapa dan kemana saja Cinta akan pergi. Namun rasa marahnya semakin bertambah ketika melihat Cinta dann Dimas pergi bersama. Dia pun menghentikan taksi dan menyuruh sang supir untuk terus membuntuti motor Dimas.
            Taksi yang di tumpangi Rizki pun terhenti ketika Motor yang dikendarai Dimas memasuki sebuah toko perhiasan. Rizki hanya diam menunggu di dalam taksi. Namun emosinya semakin bertambah ketika melihat Dimas memasangkan cincin ke jari Cinta. Rizki pun memutuskan untuk turun dari taksi dan menghampiri mereka.
            “Oh jadi ini yang kalian lakuin di belakang gue” teriak Rizki yang sontak membuat Cinta dan Dimas terkejut
            “Loh kok kamu bisa ada di sini Ki?” tanya Dimas yang tampak bingung
            “Alah nggak usah sok baik lu kak sama gue. Ternyata selama ini lu nusuk gue dari belakang” ujar Rizki dengan ketusnya
            “Maksud kamu apa sih Ki?” Dimas pun tambah bingung apa yang Rizki maksud sebenarnya
            “Ki,aku bisa jelasin semua ini sama kamu” Cinta pun akhirnya ikut bicara
            “Jadi gini Cin cara kamu untuk balas dendam sama aku. Aku nggak nyangka kamu bisa ngelakuin semua ini” Rizki pun melampiaskan semua emosinya kepada Cinta
            “Ki,ini nggak seperti yang kamu pikirin. Aku bisa jelasin semuanya sama kamu” Cinta pun tetap berusaha menjelaskan semuanya kepada Rizki
            “Udah nggak ada yang perlu di jelasin lagi Cin. Ini semua udah jelas. Ternyata benar kata Melati kamu itu nggak ada bedanya sama cewek-cewek lain yang suka keganjenan dan ngerebut cowok orang lain” bentak Rizki
            “Kamu kalau ngomong jangan sembarangan Ki. Cinta itu nggak seperti dengan apa yang kamu pikirkan” bentak Dimas
            “Whatever!Gue udah nggak mau peduli lagi sama dia” Rizki pun segera pergi meninggalkan mereka namun Cinta terus berlari dan berusaha untuk mengejar Rizki.
            Ketika berada di tengah jalan tiba-tiba Rizki menoleh ke arah mereka.
“Cinta,mulai sekarang kita PUTUS!” ujar Rizki. Cinta pun shock mendengar ucapan Rizki
            Tanpa Rizki sadari ada sebuah mobl yang melaju dengan cepat ke arahnya. Cinta yang melihat hal itu pun langsung bergegas berlari dan mendorong Rizki hingga tersungkur ke badan jalan. Namun karena telat untuk menghindar akhirnya Cinta tertabrak oleh mobil itu dan terpental cukup jauh. Dimas pun panic melihat kejadian itu dia pun berusaha mengejar mobil yang menabrak Cinta itu namun apa daya mobil itu terlalu cepat untuk di kejarnya.
            Dimas pun berteriak minta tolong untuk meminta bantuan orang sekitar. Para warga pun banyak berdatangan dan akhirnya Cinta dan Rizki pun di bawa ke rumah sakit.

Kamis, 08 September 2011

Tanpa "Cinta" Eps.29

     “Kamu mau ngomongan apa sih Cin?” tanya Dimas ketika sampai di rumah Cinta
     “Kan sebentar lagi Rizki ulang tahun Kak,aku mau bikin surprise buat dia” jawab Cinta
     “Oh iya,aku kakaknya kok bisa lupa ya” ternyata Dimas lupa kalau sebentar lagi Rizki ulang tahun
     “Aduh gimana sih Kak Dimas” canda Cinta
     “Terus kamu mau bikin surprise apa Cin?” tanya Dimas
     “Aku juga bingung kak,makanya sekarang aku minta bantuan Kak Dimas” jawab Cinta
     “Gimana kalau kita bikin surprise party buat dia” ujar Dimas
     “Wah bagus tuh Kak,tapi kita mau ngadainnya dimana?” Cinta pun menyetujui ide yang di usulkan Dimas
     “Besok kita survey aja Cin cari tempat yang bagus” jawab Dimas
     “Ya udah Kak,besok juga sekalian temenin aku ya soalnya aku mau beli pakaian buat Rizki. Kan ukuran badan Rizki nggak beda jauh sama Kak Dimas” sahut cinta
     “Oh jadi Kak Dimas ibaratnya jadi manekin nih buat coba-cobain baju” canda Dimas. Ukuran tubuh Rizki dan Dimas memang hampir sama. Yang membedakan hanyalah tubuh Dimas lebih atletis karena rutin melaksanakan fitness sementara tubuh Rizki sedikit lebih pendek dan juga badannya tidak seatletis Dimas karena memang Rizki jarang berolahraga.
     “Hehehe,bukan itu maksud aku kak” balas Cinta
     “Ya udah besok pulang sekolah aku tunggu di depan gerbang kaya tadi ya Cin” ucap Dimas
     “Siap Kak Dimas yang ganteng. Ya walaupun masih gantengan Rizki sih” canda Cinta
     “Hahaha,Ya sudahlah kakak pulang dulu ya” Dimas pun pamit untuk pulang. Tanpa di sadari ternyata ada yang membuntuti Dimas dan Cinta semenjak pulang sekolah tadi. Sosok itu pun tampak geram melihat keceriaan di antara Cinta dan Rizki.

            Keesokan harinya Dimas dan Cinta pun kembali membahas masalah surprise party yang akan mereka buat untuk ulang tahun Rizki
     “Cin,aku udah dapet tempat yang pas buat bikin surprise party ultahnya Rizki” ujar Dimas
     “Dimana Ka?” tanya Cinta
     “Di Danau yang dekat Rumah Sakit Pusat itu Cin” jawab Dimas
     “Lah itu mah tempat pas Rizki nyulik aku dan ternyata dia bikin surprise di sana” ujar Cinta
     “Oh jadi kalian udah pernah ke sana?Gimana tempatnya bagus kan?” tanya Dimas
     “Bagus banget Kak. Aku setuju banget kalau bikin surprise partynya di sana” jawab Cinta
     “Ya udah nanti pulang dari sini kita pergi ke sana. Kita booking saung yang ada di sana” ajak Dimas
     “Oke Kak” balas Cinta
     “Oh iya Cin,kamu jadi kan beli baju buat Rizki?” tanya Cinta
     “Jadi kak” jawab Cinta
     “Ya sudah habisin dulu makanannya nanti aku anterin ke toko baju favorit Rizki” ujar Dimas
      “Oke Kak” sahut Cinta
     Setelah selesai makan mereka pun berkeliling di dalam Mall itu untuk mencari toko kaos yang di sarankan Dimas. Dan akhirnya mereka pun berhasil menemukan toko yang di maksud itu.
     “Kak,kalo yg ini bagus ga?” tanya Cinta sambil mengulurkan baju yang dipilihnya ke arah Dimas
     “Rizki itu nggak suka warna cerah Cin,dia lebih suka warna-warna yg soft” sahut Dimas
     “Kalau yang ini gimana Pak?Cobain deh” Cinta pun menempelkan kaus yang dipilihnya ke badan Dimas namun tiba-tiba saja ada yang datang dan melabrak mereka.
     “Oh bagus ya. Baru putus udah jalan sama cewek lain” tegur Melati
     “Maksud kamu apa sih Mel?” tanya Dimas bingung
     “Alah nggak usah bohong deh kamu Dim. Aku itu pas pulang sekolah kemarin ngikutin kamu ke rumah Cinta” bentak Melati
     “Terus apa hubungannya sama kamu?Bukannya kita udah putus” Dimas pun tak kalah emosinya dengan Melati
     “Karena gue cemburu” jawab Melati. Dimas pun terkejut mendengar jawaban Melati
     “Kak Mel,aku bisa jelasin semuanya sama Kakak” Cinta pun berusaha menjelaskan semuanya kepada Melati
      “Halah,dasar cewek kegatelan. Lu itu kan udah pacaran sama si Rizki,masa kakaknya maul u gebet juga” Melati pun malah memaki Cinta yang berusaha menenangkannya
      “Ya ampun Kak. Kakak tuh nggak tahu apa-apa ya jadi nggak usah judge aku kaya gitu” Cinta pun turut emosi ketika Melati menyinggungnya
     “Emang itu kenyataannya kan” bentak Melati
     “Melati Diam Kamu!!”bentak Dimas. “Cin,udah kita tinggalin aja dia. Ngapain kita ngeladenin dia” Dimas pun menarik tangan Cinta,mereka pun pergi meninggalkan Melati yang tampak semakin emosi
     “Maafin atas kejadian yang tadi ya Cin” ujar Dimas
     “Nggak apa-apa kok Kak. Aku yakin Kak Mel Cuma salah paham aja” jawab Cinta
     “Dia tuh emang kaya gitu orangnya Cin, Orangnya gampang emosian dan sering nuduh orang tanpa bukti” Dimas pun mulai bercerita masalah hubungannya dengan Melati
     “Emangnya kenapa kakak bisa putus sama Kak Mel?” tanya Cinta
     “Yang mutusin itu Melati Cin. Kakak sebenernya nggak mau kalau kita itu putus. Walaupun Melati suka marah-marah kakak tetap cinta dan sayang sama dia” jawab Dimas
     “Aku yakin melihat reaksi Kak Mel tadi sebenernya dia juga masih sayang kok sama Kak Dimas. Cuma dia bingung cara menunjukkannya” ujar Cinta
     “Makasih ya Cin,udah mau jadi tempat curhat aku.” Ujar Dimas
     “Iya sama-sama Kak” sahut Melati
     “Oh iya kamu masih mau cari baju buat Rizki kan?Mendingan kita cari sekarang yuk takutnya nanti ke sorean” usul Dimas
     “Oke kak” Mereka pun melanjutkan perjalanan untuk mencari baju yang ingin diberikan Cinta ketika ulang tahun Rizki.