“Ki,hari
ini perban kamu udah bisa di buka. Sebentar lagi dokter akan ke sini perbannya”
ujar Dimas
“Serius
Kak” Rizki pun tampak senang karena sebentar lagi kamu dia akan dapat melihat
lagi.
“Iya
Kakak serius” jawab Dimas
“Selamat
siang Rizki. Gimana udah siap untuk di buka perbannya” Dokter Mylla pun datang
untuk membuka perban Rizki
“Siap
banget dok” jawab Rizki
Akhirnya
proses pembukaan perban Rizki pun segera dilaksanakan. Dokter Mylla membuka
perban itu dengan sangat hati-hati karena salah sedikit saja bisa menyebabkan
kesalahan yang fatal. Perban pun selesai di buka. Dokter Mylla pun memberikan
sebuah kaca kepada Rizki
“Coba
sekarang kamu lihat di kaca” Dokter Mylla pun memberikan sebuah kaca. Rizki pun
membuka matanya perlahan-lahan dan melihat ke kaca tersebut
“Aku
udah bisa ngeliat lagi Dok” Rizki pun tampak kegirangan karena sudah bisa
melihat lagi dia pun sampai loncat dari tempat tidurnya dan langsung memeluk
Dimas
“Selamat
ya Ki kamu udah bisa melihat lagi” ujar Dimas
“Makasih
Kak. Makasih juga ya buat Dokter Mylla” sahut Rizki
“Kamu
harus jaga mata itu baik-baik Ki. Karena dalam satu minggu ini mata kamu masih
sensitive” Dokter Mylla pun segera pergi meninggalkan Rizki dan Dimas
“Kak,aku
boleh tanya sesuatu sama Kakak?” tanya Rizki
“Kamu
mau tanya apa Ki?” jawab Dimas
“Siapa
yang udah ngedonorin mata ini untuk aku?” tanya Rizki. Dimas pun bingung harus
menjawab apa. Dia pun hanya bisa menangis.
“Kak,kenapa
kakak nangis?” Rizki pun heran melihat Dimas menangis
“Kamu
baca ini Ki” Dimas pun memberikan sebuah surat kepada Dimas. Surat itu adalah
surat yang Cinta tulis sebelum Dia meninggal.
Happy Birthday Rizki,,
Maaf aku nggak bisa ngucapin langsung sama kamu dan
mungkin aku juga telat ngucapinnya. Aku mau minta maaf sama kamu karena aku
sudah membuat kamu salah paham. Tapi yang jelas aku nggak punya maksud apa-apa
dengan semua itu. Karena satu pasti aku sangan mencintai kamu.
Aku juga punya satu permintaan untuk kamu,tolong
jaga mata dan jantung itu demi aku. Karena hanya itu yang bisa aku berikan
sebagai kado ulang tahun kamu
Dari Yang Mencintaimu,,
Cinta
Rizki
pun tampak kebingungan ketika membaca surat itu
“Kak,maksud
ini semua tuh apa?” tanya Rizki. Dimas pun langsung memeluk adiknya
“Cinta
sudah pergi Ki untuk selama-lamanya” jawab Dimas. Rizki pun shock mendengar
bahwa Cinta sudah tiada
“Kakak
pasti bohong kan sama aku. Cinta nggak mungkin meninggal” Rizki pun tampak tak
percaya namun di sudut matanya tampak
ada air mata yang berlinang
“Kakak
serius Ki. Cinta yang mendonorkan matanya untuk kamu. Awalnya dia juga ingin
mendonorkan jantungnya untuk kamu namun setelah diperiksa ternyata tidak cocok”
ujar Dimas. Rizki pun tampak tak percaya kalau mata yang diterimanya itu adalah
mata Cinta
“Kenapa
Kak Dimas nggak bilang dari awal kalau Cinta sudah meninggal” bentak Rizki
“Kakak
itu nggak mau melihat kamu semakin panik Ki” jawab Dimas. Dimas pun menjelaskan
semua hal yang dia dan Cinta rencanakan sebelum Cinta meninggal. Dan saat Rizki
memergokinya bersama Cinta di toko perhiasan sebenarnya saat itu Dimas akan
membelikan Cincin untuk Melati,karena ukuran jari Cinta dan Melati sama maka
Dimas meminta Cinta untuk mencoba Cincin. Dia pun sudah menjelaskan itu semua
kepada Melati, Dan berkat Cinta sekarang Dimas dan Melati bisa bersama kembali.
Melati pun berjanji tidak akan pernah marah-marah dan menuduh Dimas yang
macam-macam lagi.
“Ya
tuhan. Bodoh banget sih aku. Seandainya saja aku mau mendengarkan penjelasan
Cinta pasti ini semua nggak akan terjadi” Rizki pun membenturkan kepalanya ke
ujung tempat tidurnya
“Rizki,stop.
Semuanya udah terjadi. Nggak ada yang perlu kamu sesalin lagi. Ikhlasin agar
dia Cinta tenang di sana” ujar Dimas
“Kak,aku
mau pulang sekarang. Tolong antarin ke kuburan Cinta” pinta Rizki
“Tapi
kondisi kamu masih belum pulih Ki” Dimas pun merasa khawatir dengan kondisi
adiknya itu
“Aku
nggak apa-apa Kak. Kalau kakak nggak mau temenin aku,aku bisa pergi sendiri”
Rizki pun berlari pergi meninggalkan Dimas. Dimas pun berusaha mengejar
adiknya. Dia pun berjanji untuk mengantarkan Rizki pergi ke makam Cinta.
Sesampainya
di makam Cinta,Dimas membiarkan Rizki sendiri di sana agar Rizki bisa tenang
“Cinta,kamu
tega tinggalin aku. Kamu udah janji mau jagain aku sampai aku sembuh tapi
kenapa kamu tinggalin aku. Terima kasih kamu mau mendonorkan mata kamu ini
untuk aku tapi itu semua percuma kalau kamu nggak ada di samping aku.” Rizki
pun tampak histeris dan mengacak bunga-bunga yang ada di atas pusara Cinta.
Dimas yang melihat hal itu pun langsung menghampiri Rizki dan membawanya pergi
dari sana.
Ketika
masuk ke dalam mobil tiba-tiba saja dada Rizki merasa nyeri
“Kak,tolong
ambilin obat aku dong di tas. Dadaku nyeri banget nih” Dimas pun menuruti
permintaan adiknya itu
“Nih
obatnya” Dimas pun memberikan obat itu kepada Rizki. “Kamu itu ngapain sih tadi
histeris kaya gitu. Kamu tuh harus kontrol,kalau nggak kamu kontrol ya bisa
kaya gini penyakit kamu kabuh lagi”
“Aku
masih belum bisa terima Kak kalau Cinta udah meninggal” balas Rizki
“Hemm,ya
sudahlah. Lama kelamaan kamu pasti bisa ikhlas terima ini semua.” Ujar Dimas
“Sekarang
kita mau kemana Kak?Besok aku mau pergi ke makam Cinta lagi?” ujar Rizki
“Mau
ngapain kamu ke sana?Nanti malah ngacak kuburan Cinta lagi” sahut Dimas
“Aku
di sana temenin Cinta di sana selamanya” jawab Rizki
“Huss,ngomong
jangan sembarangan ah. Nanti kalau ada malaikat lewat dikabulin loh” Dimas pun
tampak tak suka melihat adiknya yang sudah mulai ngelantur itu. Mereka pun
akhirnya di rumah mereka yang ada di bandung.
“Oh
iya Ki. Kakak mau keluar dulu mau cari makanan untuk Kita. Kamu istirahat aja
dulu ya di kamar” ujar Dimas
“Sip
Kak” Rizki pun langsung bergegas ke kamarnya. Dia pun langsung berbaring di
tempat tidur dan menyalakan sebuah radio. Namun ketika radio itu menyala,lagu
yang sedang di putar adalah lagu favorit Cinta yaitu Tanpa Kekasihku.
“Cinta,ini
lagu favorit kamu. Dan sekarang aku ngalamin hal yang sama seperti yang ada di
dalam lagu ini.” Tiba-tiba saja Rizki mengalami nyeri yang sangat hebat di
dadanya. Dia pun mengacak-acak kamarnya itu untuk mencari obatnya namun Rizki
tidak berhasil menemukannya
Sementera
itu Dimas yang menemukan obat Rizki tertinggal di dalam mobil. Dimas tampak
panik
“Ya
tuhan obatnya Rizki ketinggalan di mobil. Dalam kondisi emosi yang labil kaya
gini bisa saja penyakitnya kambuh tiba-tiba. Gue harus balik lagi” Dimas pun
memutuskan untuk memutar balik mobilnya.
Sesampainya
di kamar Rizki betapa terkejutnya ketika melihat Rizki dalam keadaan yang
setengah sadar.
“Rizki,kamu
kenapa?” tanya Dimas panic
“Kak,aku
minta maaf kalau punya salah sama kakak. Aku juga minta maaf sama mama,papa dan
mamanya Cinta.” Ujar Rizki dengan nada bicara yang terbata-bata
“Rizki,kamu
itu ngomong apa sih” Dimas pun tampak marah ketika Rizki berbicara seperti itu
“Aku
udah nggak kuat lagi Kak nahan ini semua. Aku mau dikuburkan tepat di sebelah
Cinta Kak. Aku mau temenin Cinta di sana” timpal Rizki
“Rizki,kamun
jangan yang macem-macem” ujar Dimas
Rizki
pun akhirnya tak sadarkan diri. Dimas yang panik pun langsung membawa Rizki ke
rumah sakit namun nyawa Rizki tidak bisa terselamatkan. Dimas pun merasa sangat
menyesal.
Keesokan
harinya sesuai permintaan Rizki,jenazahnya di kebumikan tepat di sebelah makam
Cinta. Orang yang hadir dalam pemakaman itu pun tampak tak sanggup menahan
kesedihan terutama Dimas.
“Ki,Kakak
udah laksanain permintaan kamu. Kamu kan kemarin bilang ingin balik lagi ke
sini karena mau temenin Cinta untuk selamanya. Semoga di alam sana kamu dan
Cinta bisa bertemu dan bisa bersama kembali” ujar Dimas.
THE END