Laman

Jumat, 09 September 2011

Tanpa "Cinta" Eps.31

        Kondisi Cinta sangatlah kritis karena tabrakan yang di alaminya cukup parah sementara itu Rizki mengalami kebutaan karena ketika terjatuh matanya terkena ujung trotoar.Sementara Ibu cinta terus menjaga Cinta di ruangan ICU. Sementara Dimas dan keluarganya hanya bisa menangis membayangkan kondisi Rizki yang mengalami kebutaan.
            Tiba-tiba ketika ibu Cinta tertidur,Cinta pun tersadar dan memanggil-manggil ibunya
            “Ma,,ma,,,” ucap dengan nada yang lemas. Ibu Cinta pun terbangun ketika anaknya itu memanggilnya
            “Kamu udah sadar nak. Mama khawatir banget sama kamu” ujar ibu Cinta
            “Ma,kondisi Rizki gimana?” tanya Cinta
            “Rizki mengalami kebutaan Cinta akibat benturan saat kecelakaan itu” jawab Cinta
            “Ma,aku punya satu permintaan terakhir.” Ujar Cinta
            “Cinta,kamu itu nggak usah ngomong yang macem-macem” ibu Cinta pun menangis ketika mendengar anaknya seperti itu
            “Cinta udah nggak kuat lagi ma. Cinta mau jika Cinta meninggal nanti Cinta akan mendonorkan jantung dan mata Cinta untuk Rizki ma” Cinta pun tampak menitihkan air matanya
            “Kamu itu ngomong apa sih Cin. Mama nggak akan pernah setuju” ibu Cinta pun tak menyetujui Cinta untuk mendonorkan organ tubuhnya
            “Ma,plis bolehin aku ngelakuin itu. Rizki sangat memerlukan itu semua” Cinta pun terus meminta agar ibunya menyetujui rencananya itu
            “Sampai kapan pun mama nggak akan setuju” bentak ibu Cinta. Namun Cinta terus memaksa ibunya itu. Hingga pada akhirnya ibu Cinta pun pasrah dan menyetujui keinginan anaknya
            “Ma,boleh aku minta tolong ambilkan kertas dan pulpen” pinta Cinta
            “Boleh sayang. Memangnya untuk apa?” tanya ibu Cinta
            “Aku ingin menulis surat untuk Rizki ma” Ibu Cinta pun menyerahkan kertas dan pulpen yang diminta oleh Cinta
            Cinta pun akhirnya selesai menulis surat untuk Rizki dia pun menitipkan surat itu kepada ibunya
            “Ma,aku titip surat ini untuk Rizki” pinta Cinta. Ketika Ibu Cinta sudah menerima surat itu tiba-tiba Cinta mengalami kejang-kejang dia pun langsung segera memanggil dokter. Dokter pun segera menangani Cinta yang kondisinya sangat Kritis. Ibu Cinta pun hanya bisa menunggu di depan ruangan Cinta
            Sementara itu Rizki yang baru saja sadar terkejut ketika mendengar dirinya mengalami kebutaan.
            “Jadi mulai sekarang aku nggak bisa liat lagi?” tanya Rizki kepada Dimas
            “Kamu yang sabar ya Ki. Ini semua cobaan dari tuhan” Dimas pun berusaha menenangkan adiknya
            “Terus keadaan Cinta gimana Kak?” Rizki pun mulai khawatir dengan keadaan Cinta
            “Kondisi Cinta sangat parah Ki. Sampai sekarang dia belum sadarkan diri” jawab Dimas
            “Ini semua gara-gara aku Kak. Kalau saja aku mau mendengar penjelasan kalian hal kayak gini pasti nggak bakalan terjadi” Rizki pun mulai menyadari kesalahannya
            “Udah ini semua udah terjadi jadi kamu harus bisa ikhlas terima semua ini” ujar Dimas. Rizki pun mulai bisa tenang ketika mendengar ucapan Dimas.
Sementara itu tiba-tiba dokter keluar dari ruangan Cinta di rawat dengan raut wajah yang menampakkan kekecewaan
            “Dok,gimana keadaan anak saya?” tanya ibu Cinta
            “Maaf bu,saya sudah berusaha semaksimal mungkin namun tuhan berkehendak lain. Nyawa anak ibu sudah tidak tertolong lagi” jawab dokter. Ibu Cinta pun tampak lemas mendengar jawaban dokter itu
            “Nggak mungkin kan dok.” Ibu Cinta pun langsung berlari masuk ke ruangan itu. Saat itu dia melihat tubuh anaknya sedang di tutupi selimut
            “Jangan di tutup dulu sus. Saya ingin melihat wajah anak saya untuk yang terakhir kalinya” pinta ibu Cinta. Suster itu pun langsung pergi meninggalak ibu Cinta sendiri di sana.
            “Cinta,kamu tega banget tinggalin mama sendirian. Mama udah nggak punya siapa-siapa lagi selain kamu. Maafin mama kalau selama ini terlalu over protective sama kamu itu semua karena mama sayang kamu meskipun kamu bukanlah anak kandung mama. Mama janji akan mewujudkan permintaan terakhir itu” Ibu Cinta pun segera bergegas mencari Dimas untuk membahas masalah ini.
            “Dimas,tante mau ngomong sama kamu?” ujar ibu Cinta
            “Ada apa tante?” tanya Dimas
            “Cinta meninggal” Ibu Cinta pun akhirnya menangis karena tak sanggup menghadapi semua ini
            “Apa tante?Cinta meninggal?” Dimas pun sangat terkejut ketika mengetahui Cinta sudah tiada. Dimas pun langsung berlari ke ruangan Cinta di rawat. Ibu Cinta hanya bisa mengikuti Dimas dari belakang
            Sesampai di ruangan itu Dimas tampak tak kuasa melihat tubuh Cinta yang sudah tidak bernyawa lagi. Dimas pun menangis ketika membuka kain yang menutupi wajah Cinta
            “Cinta,kenapa kamu pergi secepat ini. Bukannya kita udah janji buat bikin surprise di ulang tahun Rizki besok.” Ujar Dimas
            “Dimas,sebelum Cinta meninggal dia punya satu permintaan” sahut ibu Cinta
            “Permintaan apa tante?” tanya Dimas
            “Cinta ingin mendonorkan Jantung dan matanya untuk Rizki” jawab ibu Cinta. Dimas pun sangat terharu mendengr hal itu
            “Ya tuhan. Terima kasih Cinta kamu sudah rela mendonorkan jantung dan mata kamu untuk Rizki.” Dimas pun langsung membelai rambut Cinta
            “Lebih baik kita secepatnya bicara masalah ini sama dokter supaya Rizki bisa secepatnya bisa di operasi” Mereka pun akhirnya pergi ke ruangan dokter untuk membicarakan masalah ini. Dokter pun segera melakukan pemeriksaan apakah jantung dan mata Cinta cocok untuk di donorkan kepada Rizki.
            Setelah dokter melakukan pemeriksaan dia segera mengumumkan hasilnya kepada ibu Cinta dan Dimas
            “Kami selaku tim dokter sudah melakukan pemeriksaan namun yang dapat didonorkan kepada Rizki hanyalah organ mata saja karena jantung Cinta tidak cocok di donorkan kepada Rizki. Jika kita tetap memaksakan itu malah akan bertampak semakin parah untuk Rizki” ibu Cinta dan Dimas pun saling bertatapan ketika mendengar penjelasan dokter tersebut
            “Ya sudah dok tidak apa-apa. Kapan operasi bisa segera dilaksanakan?” Tanya ibu Cinta
            “Malam ini sudah bisa dilakukan operasi” jawab dokter
            “Oke dok kalau begitu saya akan bilang dulu sama mama dan papa saya” ujar Dimas. Dimas dan ibu Cinta segera menghubungi orang tua Dimas. Orang tua mereka pun setuju untuk secepatnya melakukan operasi.
            “Ki,kamu beruntung karena kamu sudah mendapatkan donor mata” ujar Dimas
            “Jadi aku bisa ngeliat lagi dong Kak?” Rizki pun tampak senang karena dia akan segera bisa melihat lagi
            “Iya Ki kamu akan bisa melihat lagi” Dimas pun menangis karena tak bisa membayangkan jika seandainya Rizki mengetahui kalau mata itu adalah mata Cinta
            “Tapi kenapa Kak Dimas nangis?” tanya Rizki
            “Kakak senang Ki akhirnya nanti kamu akan bisa melihat lagi” Dimas pun berbohong kepada Rizki. Dimas memang belum menceritakan kepada Rizki jika Cinta sudah karena itu akan membuat Rizki semakin depresi
            “Kak,boleh nggak aku jenguk Cinta?” Dimas pun tampak bingung mendengar permintaan Rizki
            “Sebaiknya kamu istirahat aja dulu Ki. Soalnya kan nanti malam kamu harus menjalani operasi” Rizki pun akhirnya menuruti apa yang diperintahkan Dimas.
Malam harinya Rizki pun segera melakukan operasi. Dan operasi itu pun berhasil dilaksanakan. Perban di mata Rizki pun dapat di buka dalam beberapa hari. Namun dalam beberapa hari ini kondisi mata Rizki harus dalam keadaan steril.
SEementara itu ibu Cinta membawa jenazah anaknya ke Bandung karena jenazah Cinta akan dimakamkan berdekatan dengan makam ibu dan ayah kandungnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar