Kondisi
Cinta sangatlah kritis karena tabrakan yang di alaminya cukup parah sementara
itu Rizki mengalami kebutaan karena ketika terjatuh matanya terkena ujung
trotoar.Sementara Ibu cinta terus menjaga Cinta di ruangan ICU. Sementara Dimas
dan keluarganya hanya bisa menangis membayangkan kondisi Rizki yang mengalami
kebutaan.
Tiba-tiba ketika ibu Cinta
tertidur,Cinta pun tersadar dan memanggil-manggil ibunya
“Ma,,ma,,,” ucap dengan nada yang
lemas. Ibu Cinta pun terbangun ketika anaknya itu memanggilnya
“Kamu udah sadar nak. Mama khawatir
banget sama kamu” ujar ibu Cinta
“Ma,kondisi Rizki gimana?” tanya
Cinta
“Rizki mengalami kebutaan Cinta
akibat benturan saat kecelakaan itu” jawab Cinta
“Ma,aku punya satu permintaan
terakhir.” Ujar Cinta
“Cinta,kamu itu nggak usah ngomong
yang macem-macem” ibu Cinta pun menangis ketika mendengar anaknya seperti itu
“Cinta udah nggak kuat lagi ma. Cinta
mau jika Cinta meninggal nanti Cinta akan mendonorkan jantung dan mata Cinta
untuk Rizki ma” Cinta pun tampak menitihkan air matanya
“Kamu itu ngomong apa sih Cin. Mama
nggak akan pernah setuju” ibu Cinta pun tak menyetujui Cinta untuk mendonorkan
organ tubuhnya
“Ma,plis bolehin aku ngelakuin itu.
Rizki sangat memerlukan itu semua” Cinta pun terus meminta agar ibunya
menyetujui rencananya itu
“Sampai kapan pun mama nggak akan
setuju” bentak ibu Cinta. Namun Cinta terus memaksa ibunya itu. Hingga pada akhirnya
ibu Cinta pun pasrah dan menyetujui keinginan anaknya
“Ma,boleh aku minta tolong ambilkan
kertas dan pulpen” pinta Cinta
“Boleh sayang. Memangnya untuk apa?”
tanya ibu Cinta
“Aku ingin menulis surat untuk Rizki
ma” Ibu Cinta pun menyerahkan kertas dan pulpen yang diminta oleh Cinta
Cinta pun akhirnya selesai menulis
surat untuk Rizki dia pun menitipkan surat itu kepada ibunya
“Ma,aku titip surat ini untuk Rizki”
pinta Cinta. Ketika Ibu Cinta sudah menerima surat itu tiba-tiba Cinta
mengalami kejang-kejang dia pun langsung segera memanggil dokter. Dokter pun
segera menangani Cinta yang kondisinya sangat Kritis. Ibu Cinta pun hanya bisa
menunggu di depan ruangan Cinta
Sementara itu Rizki yang baru saja
sadar terkejut ketika mendengar dirinya mengalami kebutaan.
“Jadi mulai sekarang aku nggak bisa
liat lagi?” tanya Rizki kepada Dimas
“Kamu yang sabar ya Ki. Ini semua
cobaan dari tuhan” Dimas pun berusaha menenangkan adiknya
“Terus keadaan Cinta gimana Kak?”
Rizki pun mulai khawatir dengan keadaan Cinta
“Kondisi Cinta sangat parah Ki.
Sampai sekarang dia belum sadarkan diri” jawab Dimas
“Ini semua gara-gara aku Kak. Kalau
saja aku mau mendengar penjelasan kalian hal kayak gini pasti nggak bakalan
terjadi” Rizki pun mulai menyadari kesalahannya
“Udah ini semua udah terjadi jadi
kamu harus bisa ikhlas terima semua ini” ujar Dimas. Rizki pun mulai bisa
tenang ketika mendengar ucapan Dimas.
Sementara
itu tiba-tiba dokter keluar dari ruangan Cinta di rawat dengan raut wajah yang
menampakkan kekecewaan
“Dok,gimana keadaan anak saya?”
tanya ibu Cinta
“Maaf bu,saya sudah berusaha
semaksimal mungkin namun tuhan berkehendak lain. Nyawa anak ibu sudah tidak
tertolong lagi” jawab dokter. Ibu Cinta pun tampak lemas mendengar jawaban
dokter itu
“Nggak mungkin kan dok.” Ibu Cinta
pun langsung berlari masuk ke ruangan itu. Saat itu dia melihat tubuh anaknya
sedang di tutupi selimut
“Jangan di tutup dulu sus. Saya
ingin melihat wajah anak saya untuk yang terakhir kalinya” pinta ibu Cinta.
Suster itu pun langsung pergi meninggalak ibu Cinta sendiri di sana.
“Cinta,kamu tega banget tinggalin
mama sendirian. Mama udah nggak punya siapa-siapa lagi selain kamu. Maafin mama
kalau selama ini terlalu over protective sama kamu itu semua karena mama sayang
kamu meskipun kamu bukanlah anak kandung mama. Mama janji akan mewujudkan
permintaan terakhir itu” Ibu Cinta pun segera bergegas mencari Dimas untuk
membahas masalah ini.
“Dimas,tante mau ngomong sama kamu?”
ujar ibu Cinta
“Ada apa tante?” tanya Dimas
“Cinta meninggal” Ibu Cinta pun
akhirnya menangis karena tak sanggup menghadapi semua ini
“Apa tante?Cinta meninggal?” Dimas
pun sangat terkejut ketika mengetahui Cinta sudah tiada. Dimas pun langsung
berlari ke ruangan Cinta di rawat. Ibu Cinta hanya bisa mengikuti Dimas dari
belakang
Sesampai di ruangan itu Dimas tampak
tak kuasa melihat tubuh Cinta yang sudah tidak bernyawa lagi. Dimas pun
menangis ketika membuka kain yang menutupi wajah Cinta
“Cinta,kenapa kamu pergi secepat
ini. Bukannya kita udah janji buat bikin surprise di ulang tahun Rizki besok.”
Ujar Dimas
“Dimas,sebelum Cinta meninggal dia
punya satu permintaan” sahut ibu Cinta
“Permintaan apa tante?” tanya Dimas
“Cinta ingin mendonorkan Jantung dan
matanya untuk Rizki” jawab ibu Cinta. Dimas pun sangat terharu mendengr hal itu
“Ya tuhan. Terima kasih Cinta kamu
sudah rela mendonorkan jantung dan mata kamu untuk Rizki.” Dimas pun langsung
membelai rambut Cinta
“Lebih baik kita secepatnya bicara
masalah ini sama dokter supaya Rizki bisa secepatnya bisa di operasi” Mereka
pun akhirnya pergi ke ruangan dokter untuk membicarakan masalah ini. Dokter pun
segera melakukan pemeriksaan apakah jantung dan mata Cinta cocok untuk di
donorkan kepada Rizki.
Setelah dokter melakukan pemeriksaan
dia segera mengumumkan hasilnya kepada ibu Cinta dan Dimas
“Kami selaku tim dokter sudah
melakukan pemeriksaan namun yang dapat didonorkan kepada Rizki hanyalah organ
mata saja karena jantung Cinta tidak cocok di donorkan kepada Rizki. Jika kita
tetap memaksakan itu malah akan bertampak semakin parah untuk Rizki” ibu Cinta
dan Dimas pun saling bertatapan ketika mendengar penjelasan dokter tersebut
“Ya sudah dok tidak apa-apa. Kapan
operasi bisa segera dilaksanakan?” Tanya ibu Cinta
“Malam ini sudah bisa dilakukan
operasi” jawab dokter
“Oke dok kalau begitu saya akan
bilang dulu sama mama dan papa saya” ujar Dimas. Dimas dan ibu Cinta segera
menghubungi orang tua Dimas. Orang tua mereka pun setuju untuk secepatnya
melakukan operasi.
“Ki,kamu beruntung karena kamu sudah
mendapatkan donor mata” ujar Dimas
“Jadi aku bisa ngeliat lagi dong
Kak?” Rizki pun tampak senang karena dia akan segera bisa melihat lagi
“Iya Ki kamu akan bisa melihat lagi”
Dimas pun menangis karena tak bisa membayangkan jika seandainya Rizki
mengetahui kalau mata itu adalah mata Cinta
“Tapi kenapa Kak Dimas nangis?”
tanya Rizki
“Kakak senang Ki akhirnya nanti kamu
akan bisa melihat lagi” Dimas pun berbohong kepada Rizki. Dimas memang belum
menceritakan kepada Rizki jika Cinta sudah karena itu akan membuat Rizki
semakin depresi
“Kak,boleh nggak aku jenguk Cinta?”
Dimas pun tampak bingung mendengar permintaan Rizki
“Sebaiknya kamu istirahat aja dulu
Ki. Soalnya kan nanti malam kamu harus menjalani operasi” Rizki pun akhirnya
menuruti apa yang diperintahkan Dimas.
Malam
harinya Rizki pun segera melakukan operasi. Dan operasi itu pun berhasil
dilaksanakan. Perban di mata Rizki pun dapat di buka dalam beberapa hari. Namun
dalam beberapa hari ini kondisi mata Rizki harus dalam keadaan steril.
SEementara
itu ibu Cinta membawa jenazah anaknya ke Bandung karena jenazah Cinta akan
dimakamkan berdekatan dengan makam ibu dan ayah kandungnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar