“Heh,,kalian semua tuh pada
bodoh banget sih. Sudah tahu ada orang pingsan bukannya ditolongin malah
diliatin” Cinta pun yang kelihatan panic tampak tak bisa mengontrol emosinya.
“Cin,si Rizki kenapa?” tanya Dira yang baru
saja sampai di situ
“Aku nggak tahu Dir.
Sekarang tolong bantu aku bawa dia ke UKS Dir” pinta Cinta memelas
“Oke,gue sama Aria akan bawa Rizki ke UKS”
jawab Dira
“Oh iya Cin. Mendingan lu
pergi cari Kak Dimas aja” usul Aria
“Oke,,Aku akan cari Kak
Dimas sekarang” Cinta pun berlari menuju ke kelas Dimas. Sedangkan Dira dan
Aria membawa Rizki ke UKS.
“Kak Dimas” teriak Cinta
ketika sampai di kelas Dimas. Sontak seisi kelas terkejut mendengar teriakan
itu. Dimas pun langsung bergegas menghampiri Cinta
“Ada apa Cin?Kok kamu
kelihatan panic banget?” tanya Dimas
“Rizki kak,,” Cinta pun
tampak gugup memberitahukan apa yg terjadi pada Rizki
“Rizki kenapa Cin?” tanya
Dimas penasaran
“Rizki pingsan di tengah
lapangan Kak?” jawab Cinta
“Kok bisa?Memangnya ada apa?”
Dimas pun tampak panik mendengar kondisi adiknya
“Aku juga nggak tahu kak
kenapa Rizki bisa sampai pingsan” jawab Cinta
“Terus sekarang dia ada
dimana?” tanya Dimas
“Dira dan Aria sekarang
sedang membawa Rizki ke UKS” jawab Cinta. Dimas pun langsung berlari menuju ke
UKS disusul oleh Cinta.
Sesampainya di UKS betapa
kagetnya Dimas melihat kondisi adiknya yang tampak pucat dan basah oleh
keringat.
“Ya Tuhan. Ada apa dengan si
Rizki. Cinta,tolong kamu ambilkan obat di tasnya Rizki.” Dimas pun menyuruh
Dimas untuk mengambilkan obat Rizki.
“Baik kak!” Cinta pun
berlari menuju ke kelasnya.
Namun setelah mengacak-acak
tas Rizki dia pun tak menemukan obat yang dimaksudkan oleh Dimas. Cinta pun
akhirnya membawa tas itu agar diperiksa sendiri oleh Dimas.
“Kak,aku nggak nemuin obat
di tasnya Rizki” ujar Cinta yang tampak ngos-ngosan
“Kamu itu gimana sih Cin.
Nyari obat gitu aja nggak becus” bentak Dimas. “Mana sini tasnya biar gue yang
cari” Dimas pun menarik tas dari tangan Cinta dengan paksa. Cinta pun tampak
kesakitan ketika tas itu direbut darinya.
“Maaf kak” ujar Cinta. Cinta
pun hanya bisa terdiam
“Ya ampun Ki,lu itu bego
banget sih. Kenapa obat sepenting itu nggak lu bawa.” Ujar Dimas setelah
selesai mengeluarkan seluruh isi tas Rizki
“Emangnya Rizki sakit apa
Kak?” tanya Dira
“Nggak penting Rizki sakit
apa. Mendingan sekarang lu cariin taksi. Kita harus bawa Rizki secepatnya ke
Rumah Sakit” balas Dimas.
Ketika Dira hendak keluar
untuk mencari taksi tiba-tiba Cinta menahannya.
“Biar aku aja yang panggil
taksinya Dir” Cinta pun langsung berlari ke gerbang sekolahnya untuk mencari taksi
yang lewat. Akhirnya Cinta pun mendapatkan taksi setelah cukup lama menunggu.
“Gue akan bawa Rizki ke
rumah sakit. Kalian tolong bilangin sama wali kelasnya” ujar Dimas
“Baik kak” jawab Aria
“Kak,aku ikut nganterin
Rizki ke rumah sakit ya” Cinta pun meminta Dimas untuk mengijinkannya ikut ke
rumah sakit
“Cepetan lu naik. Kita nggak punya waktu
lama lagi” balas Dimas
“Makasih kak. Ar,jangan lupa
absenin gue ya. Bilang sama Miss Karr gue mau nganterin Rizki ke rumah sakit”
ujar Cinta
“Oke Cin” Teriak Aria
Taksi itu pun langsung
melaju dengan cepat. Untungnya saat itu kondisi ibu kota sedang tidak macet
hingga mereka bisa sampai rumah sakit dengan waktu yang singkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar